Dimuat di Harian Lombok Post, 16 Agustus 2015 Tidak ada guru negeri, tidak ada guru swasta, semua guru adalah guru bangsa. Begitu Winarno Surakhmad, Guru Besar UNJ berujar. Guru harus dihormati, bukan karena penghasilan, melainkan dedikasinya. Dedikasi itu terwujud dalam harmoni meliputi konsistensi antara pikiran, perasaan, dan tindakan. Pendidik tidak hanya guru, namun juga kecenderungan orang tua yang menjadikan sekolah sebagai tempat penitipan anak an sich. Orang tua dan masyarakat seharusnya tidak sembunyi tangan. Pendidikan anak tetap berada dalam tanggung jawab orang tua, sementara guru hanyalah partner dan fasilitator dalam menunjang kebutuhan anak dalam belajar. Ketika banyak anak yang tidak tertangani dan ditelantarkan, maka efek dominonya pada lingkungan sosial juga besar. Jumlah anak dibawah 15 tahun sekitar 30 % dari jumlah penduduk Indonesia dan jumlah itu akan terus membengkak seiring laju pertumbuhan penduduk. Tentu saja, tidak mudah menjalani skenario...