Menulis mungkin tidak sebebas bicara. Menulis itu ketat, ada aturan mainnya. Aturan main itu dibuat, untuk ditaati. Kepala mungkin setuju, tapi nurani belum angkat bicara. Mahasiswa berkilah “saya tidak cukup waktu untuk menulis, apalagi dengan seabrek tugas dan jadwal ngedate yang padat?” Sang pembimbing pun menjawan “EMANG GUE PIKIRIN!!!” Dunia mahasiswa itu sebenarnya tidak romantis. Kalau mau cari Juliet, carilah Juliet yang dapat menyemangati kita kuliah. Bukan kongkow-kongkow, sambil merokok, ngopi, dan ngobrol seperti seminar tanpa tema, dan esoknya seperti itu dan seperti itu lagi, lebih rumit dari sinetron yang tak pernah selesai. Episode bisa dibuat-buat atas nama kejar tayang. Kualitas cerita hambar, penuh teka-teki yang tak membangun logika. Atau kalau mau cari Romeo, carilah yang bisa ngajak jalan-jalan ke mal ngga cuman nemenin cari baju yang lagi ngetrend dan fashionable tapi juga mau ke toko buku sekadar mengingatkan kita pentingnya membaca. “Ingat loh sayang,...