Langsung ke konten utama

Pendidikan dan Pelatihan Penulisan Buku #2 Literasi dan Human Capital

Salam literasi…

Rekan-rekan pegiat literasi di seluruh Indonesia

Setelah berhasil merampungkan Diklat Penulisan Buku #1 “Pendidikan dan Human Capital” yang sedang dalam proses editing dan akan diterbitkan di tahun 2021 ini, Komunitas Baca Tulis Kota Depok (Kombat Depok) akan membuka pendaftaran kegiatan Diklat Penulisan Buku #2, kali ini tema yang diangkat adalah “Literasi dan Human Capital.” 

Kombat Depok sebagai salah satu komunitas literasi mencoba berinisiasi untuk membuka ruang kepada siapapun yang memiliki passion untuk berbagi pemikiran sekaligus meningkatkan “angka kredit” para fungsional secara tidak langsung. 


Menurut Muhammad Ivan, Koordinator Kombat Depok bahwa belum banyak kegiatan literasi yang menelurkan produk pemikiran seperti buku atau jurnal. Giat membaca memang banyak lewat berbagai komunitas, namun pegiat literasi sejati harus memiliki kemampuan menulis untuk mengikat pengetahuan dan pengalamannya untuk kemudian dibagikan kepada khalayak. 

Penyebarn benih ilmu pengetahuan dan kekritisan dalam memberikan perspektif akan memberi imunitas kepada masyarakat agar tidak mudah terperangkap hoaks sehingga mudah diadudomba.

Dunia penerbitan bukan dunia yang terlampau sulit, asal ada “uang” sebenarnya karya seburuk apapun dengan mudah dapat diterbitkan. Namun kualitas karya yang tidak diuji dan tak pernah didiskusikan dalam ruang diskusi, tidak akan bernilai dan hanya berguna sebagai kewajiban untuk memenuhi angka kredit.

Project Diklat Penulisan Buku #2 akan dibuka oleh Jazziray Hartoyo yang merupakan Asisten Deputi Literasi, Kreativitas, dan Inovasi di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 

Narasumber berasal dari dunia penerbitan dan dunia literasi yang sudah tidak asing lagi. Kita turut mengundang Edi Wiyono Pemimpin Redaksi Perpusnas Press dan Billy Antoro Sekretaris Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemdikbudristek

Kegiatan ini akan dilaksanakan tiap hari Sabtu, 14, 21, 28 Agustus 2021, review penulisan akan dilakukan sampai Oktober 2021 awal, dan semoga buku dapat diterbitkan Oktober-November 2021. 

Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 12 Agustus 2021, namun jika sudah memenuhi kuota, pendaftaran akan otomatis tertutup. Jadi akan lebih baik mendaftar dari sekarang melalui link bit.ly/buku2literasi.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi https://api.whatsapp.com/send?phone=6281318438205.

“Jika Kamu Bukan Anak Seorang Raja, Bukan Juga Anak Seorang Ulama Besar Maka: Menulislah“ — Imam Al Ghazali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upgrading Penulisan Forum Idekita FIP UNJ

Minggu pagi (1/12/2013) rekan-rekan Forum Idekita mengundang saya sebagai fasilitator dalam pelatihan penulisan. Pesertanya luar biasa banyak, 8 orang. Apalah arti sebuah angka, tanpa kualitas. Suasana dingin dan kampus yang sunyi menambah suasana terasa tenang dalam menjalani proses pelatihan. Peserta melakukan simulasi penulisan di Teras Gedung Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Kampus A Rawamangun Di luar batas normal Hal pertama yang saya utarakan adalah pentingnya menulis di luar batas normal. Kenormalan selama ini yang kita kenal, adalah kuliah harus punya laptop, belajar baru bisa optimal kalau sudah makan 3 kali sehari, harus dapat uang jajan untuk dapat beli buku, dan setumpuk kenormalan lainnya. Kalau tiba-tiba, situasi berubah dan berbalik, akan seperti sikap apa sikap kita? Apalagi dalam hal tulis-menulis, dapat dipastikan menulis menjadi sesuatu yang mustahil dilakukan. Pada dasarnya, menulis tidak butuh kenormalan, namun butuh kon...

Biskota dan Pentingnya Memuliakan Perempuan

Tiga tahun lalu, pukul 11 malam. Saya menunggu Patas P17 jurusan Kampung Rambutan di depan ITC Cempaka Mas. Baru kali itu, saya menunggu 2 jam lamanya. Hanya menunggu dan menunggu. Kalau saya memaksakan naik taksi, maka keluar uang Rp 70.000 menuju rumah kontrakan saya di Pintu II Atas, Taman Mini. Daripada uang melayang, dan uang itu bisa saya gunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih penting. Dari kejauhan, saya merasa bahagia dan bukan hanya saya, puluhan penumpang lainnya yang rata-rata adalah pegawai toko di ITC Cempaka Mas. Situasi tak terhindari, semua berlarian menuju bus, dan saya terhimpit, terjepit, kaki meregang sepanjang Bus membawa penumpang ke tujuan. Saya sempat berceloteh, ketika Bus yang sudah penuh itu harus berhenti dan menarik penumpang lebih banyak lagi, hingga bernafas pun sangat sulit. Oksigen, adalah nyawa untuk bertahan dalam bus-bus malam yang sangat sedikit armadanya. Terlebih, setelah Busway menjadi primadona angkutan massal. Saya bilang ...

SUPERMAN ITU BERNAMA IBU: PELAJARAN MORAL PENTINGNYA PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN ANAK

Dunia pengasuhan di masa mendatang tidak lagi dapat dipersepsikan sebagaimana masa-masa sebelumnya. Stereotip perempuan atau istri masih dianggap sebagai pihak yang lebih terampil dalam mengasuh anak dibandingkan laki-laki (suami), apalagi telah melekat dalam budaya kita. Namun, dengan berbagai tantangan di masa depan, pengasuhan anak membutuhkan kesetaraan peran antara suami dan istri menurut berbagai penelitian dan pengalaman. Pengasuhan dengan kesetaraan berkontribusi pada tidak hanya pada tumbuh kembang anak, tetapi juga pada hubungan antarorang tua. Dilema rumah tangga selalu berfokus bagaimana laki-laki saat ini tidak lagi menjadi sumber pendapatan utama. Kadang bahkan sering kali, saat suami menganggur atau di-PHK, juga sakit, posisi perempuan sebagai ibu dan “manusia biasa” mengalami kebimbangan luar biasa, antara mengurus ekonomi rumah tangga dan mengurus anak yang sedang bertumbuh sekaligus suami yang sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini menjadikan “profesi” sebagai ibu a...