Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Sedikit tentang Hak-hak PNS

(28/11/2012) KORPRI Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan Sosialisasi Optimalisasi Pemanfaatan Hak-hak PNS terhadap PT Askes, PT Taspen, dan Bapetarum di Hotel Milenium, Jakarta.  Ketua KORPRI Menko Kesra mengatakan bahwa prosedur dan tata cara menggunakan Askes, Taspen, dan Bapetarum, sangat penting terutama bagi mereka yang sudah purna tugas. “Kita diharapkan dapat mendapatkan pemahaman yang baik dalam menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut”, tegas Sugihartatmo. Kepala Cabang Andi Afdal pembicara pertama dan dialogis dalam pemaparannya bercerita bahwasanya PT Askes akan bertransformasi pada tanggal 1 Januari 2014 menjadi BPJS Kesehatan. Perubahan tersebut menuntut peran lebih luas yakni mengadakan asuransi buka hanya untuk PNS, namun juga sektor formal, bahkan pengangguran sekalipun, asuransi kesehatannya negara yang tanggung. Andi memberikan masukan kepada peserta untuk melakukan pencegahan daripada sakit baru diobati. Menurutnya orang ...

KESRA BERBURU BEASISWA

November 2012 ditutup oleh rapat beasiswa yang diselenggarakan oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemenko Kesra. Di Hotel Akmani, kami ber-18, junior staf kesra dibidik untuk mampu membuat gebrakan dengan sekolah di luar negeri.  Tak segampang penulis novel Negeri 5 Menara dari satu beasiswa ke beasiswa lain, kami benar-benar memulainya dari awal. Bukan karena kami tak bisa, tak mampu, tapi memang suntikan-suntikan moral dan motivasi sangat dibutuhkan. Itulah cara Sesmenko Kesra Prof. Indroyono Susilo dalam beberapa kali perbincangan menekankan pentingnya Junior Staf Kesra untuk kuliah di negeri Paman Sam. Bagi saya, belajar di mana dan kapan saja. Memang saya akui, meninggalkan tugas negara untuk meningkatkan skill dan kompetensi bekerja dengan belajar di luar negeri, merupakan tugas negara pula, dengan masing-masing tujuan pragmatisnya. Dengan cara berbeda, ada beberapa masalah mendasar, bukan hanya di Kesra, mungkin pula di berbagai kementerian/lembaga, yakni...

Jangan Sakiti Pramudi Transjakarta

Sebagai penumpang setia busway, saya tunjukkan apresiasi kepada pramudi transjakarta yang sabar melayani penumpang. Pengorbanan pada saat mengendalikan penumpang ingin masuk atau keluar, dan kadang terpaksa memaksa penumpang yang duduk untuk memberikan tempat duduk untuk ibu hamil. Belum pernah saya melihat mereka meminta dengan cara-cara yang tidak elegan, mereka selalu ramah dan santun. Pernah sekali pada saat naik transjakarta, bus yang saya tumpangi terkena macet hanya 20 meter sebelum shelter tamini square. Saya meminta kepada pramudi, bisakah saya turun di sini saja, karena saya sudah tidak mampu menahan ingin membuang air kecil, segera. Pramudi itu mengatakan prosedurnya tidak diperbolehkan turun. Saya katakan, dalam kondisi macet, apalagi bus tidak bergerak selama setengah jam, kalau untuk alasan mencegah sakit, terlebih bagi penumpang yang memiliki riwayat penyakit, seharusnya diperbolehkan turun dari Busway kapan saja mereka mau, bukan atas alasan ego, tapi kebutuhan untuk ...

DISIPLIN ITU “SESUATU”

Saya bertanya dalam diri saya, pikiran saya, tubuh, jiwa saya, menyatakan bahwa saya mampu lebih baik dari ini, dari apa yang sudah saya raih. Saya tahu, dengan segala yang Tuhan beri pada saya, saya bisa melakukan hal-hal yang lebih baik untuk kebaikan saya di masa depan nanti. Saya sering mengingkari kenyataan itu dengan bermalas-malasan, saya memenangkan ego saya untuk santai. Sepulang kerja, saya tahu, saya bisa menulis dan membaca lebih giat lagi, tapi saya diam, dan lebih memilih ego untuk membaca dunia saya sendiri tanpa output. Kebijaksanaan apa yang saya dapat dengan pikiran yang dapat dimengerti oleh saya sendiri. Saya yakin bahwa apa yang saya pikirkan tentang hidup ini harus dibagi ke orang lain, berbagi impian, berbagi semangat, berbagai spektrum, dan cara pandang baru terhadap kehidupan yang lebih baik lagi. Disiplin, kata yang paling dahsyat dan ngga semua bangsa bisa seperti itu. Indonesia, adalah negeri yang terbata-bata mengucap kata itu dalam tindakan nyata...

Banyak Jalan Menuju Sukses

Saya berencana ingin A, tetapi kenapa diberi B. Itu saya alami, mengapa Tuhan memberi saya jalan berbeda dari yang saya rencanakan. Contohnya menjadi pegawai negeri sipil di menko kesra. Ini bukan impian saya. Impian saya sederhana saja pada awalnya, ingin bekerja di rumah saja, bisnis atau apapun. Hanya saja, tekanan ekonomi seolah memaksa saya untuk mencari kepastian hidup. Saya kalah bertarung, mungkin bakat bisnis tidak melekat dalam diri saya. Ada banyak kebiasaan yang saya tinggalkan, seperti menulis dan membaca. Selama bekerja sebagai PNS, segala hal yang berkaitan dengan intelektual berkurang. Ini resiko saya, karena memang habitus kerja PNS tidak sedinamis mengolah dunia kita sendiri. Sebagai analis pendidikan non formal, pekerjaan saya masih jauh daripada tupoksi, terkadang lebih kepada hal-hal yang sifatnya administrasi. Mencoba idealis tidaklah mudah, namun saya tetap percaya, bahwa akan ada masa, di mana saya bisa membuktikan lebih dari sekadar duduk di belakang meja....

SAHABAT

Bersama rekan-rekan PLS UNJ 2002  Persahabatan bukanlah sesuatu yang kita pelajari di sekolah. Tapi jika kita belum pernah mempelajari arti persahabatan, berarti kita belum pernah mempelajari apapun. (Muhammad Ali) Friendship is not something that we learned in school. But if we have never learned the meaning of friendship, that we have never learned anything. (Muhammad Ali) Setelah aku baca reader digest yang kubeli tahun 2006, terselip kata bijak ini. dalam film "Post Grad" juga ada kalimat menarik "aku mungkin tidak tahu bagaimana masa depanku tapi aku sudah tahu satu hal. kamu tidak termasuk di bagian itu (masa depan)." Begitu pentingnya sahabat dalam kehidupan kita. After I read the readers digest that I bought in 2006, tucked into this wisdom. in the film "Post Grad" is a sentence too interesting "I may not know how my future but I already know one thing. you are not included in the section (the future)." Once the importance o...

PERSPEKTIF BARU BISNIS UKM

Prolog Jejaring sosial sudah menjamah semua kalangan, kaya-miskin, tua-muda, tanpa batas, tanpa jeda, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan sampai waktu yang tak terhingga.  Lepas dari dampak positif dan negatifnya, tumbuh dan menggeliatnya jejaring sosial yang masif melahirkan cara-cara komunikasi baru yang lebih efektif dan efisien di semua sektor kehidupan. Jejaring sosial menjadi senyawa bagi kehidupan personal, sosial, nasional, dan global. Tanpanya, menderitalah kita. Saat ini nyawa kehidupan manusia bergantung pada sebuah PIN (personal identification number) . PIN adalah jiwa dari tubuh bernama jejaring sosial tersebut. Coraknya macam-macam, sebut saja, blackberry, yahoo messenger, Gtalk, Skype, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Tak ada kata jauh, dunia dalam genggaman jemari tangan, sekali klik, langsung terhubung dengan orang tersayang. Dunia berubah, siapa yang tidak berubah, akan tersisih dengan sendirinya. Maka, muncul anomali yang harus di...

Mimpi-mimpi Kosong

Pernah punya impian, tapi tubuh tak  bergerak untuk mengejar impian itu. Tak ada motivasi, hanya mimpi-mimpi kosong. Apa mimpi-mimpi terbaik untuk kesenangan pribadi atau tanpa kepedulian terhadap orang-orang yang dulu pernah mendukung dan membesarkan diri kita menjadi pribadi tangguh.

Biskota dan Pentingnya Memuliakan Perempuan

Tiga tahun lalu, pukul 11 malam. Saya menunggu Patas P17 jurusan Kampung Rambutan di depan ITC Cempaka Mas. Baru kali itu, saya menunggu 2 jam lamanya. Hanya menunggu dan menunggu. Kalau saya memaksakan naik taksi, maka keluar uang Rp 70.000 menuju rumah kontrakan saya di Pintu II Atas, Taman Mini. Daripada uang melayang, dan uang itu bisa saya gunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih penting. Dari kejauhan, saya merasa bahagia dan bukan hanya saya, puluhan penumpang lainnya yang rata-rata adalah pegawai toko di ITC Cempaka Mas. Situasi tak terhindari, semua berlarian menuju bus, dan saya terhimpit, terjepit, kaki meregang sepanjang Bus membawa penumpang ke tujuan. Saya sempat berceloteh, ketika Bus yang sudah penuh itu harus berhenti dan menarik penumpang lebih banyak lagi, hingga bernafas pun sangat sulit. Oksigen, adalah nyawa untuk bertahan dalam bus-bus malam yang sangat sedikit armadanya. Terlebih, setelah Busway menjadi primadona angkutan massal. Saya bilang ...