DISIPLIN ITU “SESUATU”


Saya bertanya dalam diri saya, pikiran saya, tubuh, jiwa saya, menyatakan bahwa saya mampu lebih baik dari ini, dari apa yang sudah saya raih. Saya tahu, dengan segala yang Tuhan beri pada saya, saya bisa melakukan hal-hal yang lebih baik untuk kebaikan saya di masa depan nanti. Saya sering mengingkari kenyataan itu dengan bermalas-malasan, saya memenangkan ego saya untuk santai.

Sepulang kerja, saya tahu, saya bisa menulis dan membaca lebih giat lagi, tapi saya diam, dan lebih memilih ego untuk membaca dunia saya sendiri tanpa output. Kebijaksanaan apa yang saya dapat dengan pikiran yang dapat dimengerti oleh saya sendiri. Saya yakin bahwa apa yang saya pikirkan tentang hidup ini harus dibagi ke orang lain, berbagi impian, berbagi semangat, berbagai spektrum, dan cara pandang baru terhadap kehidupan yang lebih baik lagi.

Disiplin, kata yang paling dahsyat dan ngga semua bangsa bisa seperti itu. Indonesia, adalah negeri yang terbata-bata mengucap kata itu dalam tindakan nyata. Saya melihat Indonesia dalam saya, jadi, saya merasakan bahwa tidak ada kata lain untuk maju selain kata ini, DISIPLIN. Saya percaya, orang yang cerdas yang tidak disiplin tidak lebih baik daripada yang memiliki kecerdasan rata-rata, namun memiliki kedisiplinan luar biasa. Ini mengartikan bahwa kedisiplinan adalah karakter yang harus tumbuh dalam jiwa saya. Berangkat kerja membutuhkan waktu dua jam, pulangnya dua jam, bekerja selama tujuh setengah jam, berarti hampir 11,5 jam di jalan, sisanya, istirahat dan dihabiskan oleh tidur.  Di sini, sangat terbatas sekali waktu, sampai Robert Pagliarini membuat buku “The Other 8 Hours” untuk memberi tips-tips bagaimana menghabiskan waktu 8 jam ketiga yang berharga dan dapat merubah nasib kita di masa depan.

Disiplin membuat kebiasaan menjadi karakter, menjelma sebagai DNA yang mempengaruhi sekitar kita, istri, keluarga, dan anak-anak kita. Disiplin itu “sesuatu” buat kita saat ini. Buat Indonesia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upgrading Penulisan Forum Idekita FIP UNJ

Teknologi di Sektor Pendidikan: Jangan Pakai Kacamata Kuda

Biskota dan Pentingnya Memuliakan Perempuan